Wednesday, September 10, 2014

FSJ/ BFD: Awal yang Baru

      Satu September kemarin pertemuan pertama saya dengan teman-teman seperjuangan nanti, kebanyakan berumuran 18-19 tahun, alias fresh graduate dari Abitur mereka. Hanya saya dan eine andere junge Frau dari Kenya yang Ausländer, lainnya orang Jerman tulen! Keesokan harinya, 2 September, berangkatlah saya dan teman-teman ke Norddeich, Norden, Niedersachsen untuk Seminarreise kami. Kota Norddeich ini terletak di pinggir laut Barat Jerman. Seminar ini diadakan sampai tanggal 7 September.
      Jadi apa yang dilakukan saat seminar selama 6 hari? Dalam pikiran saya dan teman-teman, kami bakalan duduk diam manis di sebuah ruangan dan sie klatschen uns voll; tapi nyatanya tidak!
      Hari pertama, kami berangkat dari Hannover Hauptbahnhof 11.20 dengan estimasi sampai di Norden sekitar pukul 4 sore. Tapi ternyata kereta regional yang kami tumpangi rusak, sehingga dialihkan dengan kereta IC dan sampai di Norden hampir pukul 6 sore. Di sana, kami menginap di guest house ,,To Huus" dan saya bersama 4 teman lainnya sekamar. Karena kami akan tinggal di sana cukup lama, 6 hari, dan tanpa pelayan, maka dibutuhkan relawan untuk saling membantu menyiapkan segala sesuatu. Misalnya relawan untuk makan pagi, maka relawan-relawan ini perlu bangun lebih pagi dari pada yang lainnya untuk membantu menyiapkan makan pagi lainnya setiap hari. Selain relawan untuk makan pagi, juga ada relawan untuk makan siang, makan malam, dapur, toilet, bersih-bersih lantai, bersih-bersih ruang seminar, dan relawan untuk sampah. Di sini, saya dan 4 teman sekamar saya memilih untuk membantu bersih-bersih sampah.
      Di Norden, sampah perlu dipisah secara teliti. Maka itulah tugas kami, memastikan sampah masuk ke kantung yang benar. Memang terbayang di benak akan sangat menjijikkan, tapi ternyata tidak (malah asyik!). Kami juga diberikan sarung tangan karet dan disinfektan untuk itu.
       Hari kedua hingga hari kelima, kami diberi tugas, baik sendirian, berdua, maupun berempat. Mulai dari membuat plakat data diri, mengandaikan masa depan, hingga membuat presentasi mengenai penyakit yang mungkin kami temui di tempat kami membantu, Landesbildungszentrum für Blinde Hannover. Saya mendapat kesempatan untuk mempresentasikan mengenai kebutaan dan keterbatasan melihat (Blindheit und Sehbeeinträchtigung), sebuah tema yang pas sekali dengan kami.
      Saat presentasi, kami mengenal lebih banyak penyakit baru dan cara menangani penderitanya. Salah satu penyakit yang paling menyentuh hati adalah NCL, di mana penderitanya dilahirkan normal (semua indera bekerja) namun menginjak usia anak-anak penglihatannya akan mulai terbatas. Mulanya mereka terbatas penglihatannya (pinggiran tak terlihat) hingga buta total akhirnya. Tidak hanya sampai di situ, si penderita juga akan tahu bahwa umur mereka setelah buta total tidak lama lagi.
      Di selang-selang pembuatan presentasi, kami tentu saja mendapat hiburan. Hari ketiga, kami berkesempatan bermain sepeda (biaya ditanggung Träger! ;)) dan di kesempatan ini saya dan beberapa teman pergi ke pantai. Selain itu, keesokan harinya, kami juga berkesempatan mendengarkan cerita anak-anak dengan duduk melingkari api unggun di dalam tenda. Hari kelima malam, kami mengadakan pesta perpisahan, dan yang pasti diiringi pesta bir.

September 2014, Pantai Norddeich.

September 2014, pantai Norddeich.

     Hal yang paling asyik dari seminar ini adalah hal yang dilakukan kami pada hari kelima; kami berkesempatan merasakan bagaimana buta. Jadi kami dipasang-pasangkan berdua-dua dan diberi waktu 4 jam untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Dua jam pertama, pasangan saya akan memakai penutup mata dan menjadi 'buta', sedangkan saya menjadi penuntunnya. Selama dua jam ini, saya harus menyelesaikan semua tugas yang diberikan, mulai dari menemukan alat unik di sebuah sekolah, makan es di pusat kota, membeli kartu pos dan meminta pasangan saya dengan masih mata tertutup menulis kartu post tersebut dan di akhiri dengan mengirim kartu pos tersebut.
      Di kesempatan ini, kami benar-benar menyadari bagaimana menjadi buta; bagaimana reaksi orang sekitar, bagaimana indera lain kami menajam, bagaimana perasaan menjadi buta, dan lainnya. Tujuannya, kami bisa menangani pelajar-pelajar buta dengan baik, karena kami sudah merasakan bagaimana menjadi buta.
      Dan akhirnya di hari keenam, sedikit berberes-beres, berpamitan dengan pekerja dari Träger, dan berangkatlah kami kembali menuju Hannover (dan lagi-lagi kami 'dievakuasi' dari kereta regional ke kereta IC lantaran perbaikan rel!).

Thursday, August 28, 2014

die ganz nette Familie

      29 Agustus 2014, hari di mana umur saya berganti dan harusnya menjadi hari yang menyenangkan. Di hari ini juga saya harus bersibuk ria memenuhi janji saya dengan Ausländerbehörde dalam rangka mengganti visa dan siangnya bertemu untuk terakhir kalinya dengan teman seperjuangan, Anna. Sorenya saya segera bertolak ke Hannover, karena 1 September nanti masa FSJ dimulai.
       Sungguh beruntung bisa berkenalan dan dipertemukan dengan keluarga Tillmann dan Juraschek ini. Banyak temen seperjuangan yang saya kenal, mendapat banyak masalah dengan Gastfamilie mereka, entah dengan sang orangtua ataupun sang anak. Tidak terbayang jika saya 'jatuh' ke keluarga lain dan berakhir seperti teman-teman saya, baik ganti keluarga maupun menahan hati.
      Tiga hingga empat bulan pertama saya hanya berbicara bahasa Inggris, tapi mereka memaklumi. Banyak kesalahan dan kelalaian yang saya lakukan, tapi mereka dengan sabar mengajari saya. Banyak masalah yang saya hadapi dengan kehidupan di Jerman, tapi mereka dengan senang hati membantu memberi nasihat dan jalan keluar.
      Rasa keingintahuan saya terhadap dunia, mulai dari sejarah, geologi, hingga alam, terjawab sudah oleh penjelasan sang Gastvater. Banyak penjelasan mengenai pendidikan dan kultur Jerman diberikan oleh sang Gastmutter. Untuk soal masak, saya juga berguru dengan mereka. Saya akan merindukan hari-hari di mana kurang lebih jam 6 sore sang Gastvater pulang kerja sambil membawa bahan makanan yang perlu saya masak; atau saat sang Gastmutter ikut membantu masak saat saya kehabisan ide. Juga saat Gastmutter membawa saya ke kota sebelah dan ngafè sambil cerita masa lalu, atau saat Gastvater saya yang masih sakit pinggangnya rela membawa saya ke kota sebelah untuk kepentingan saya. Juga saat Gastvater memainkan piringan hitamnya saat makan malam dan sang Gastmutter ikut bernyanyi.
      Saya juga akan merindukan saat saya menunggu si 'kecil' pulang ke rumah, atau saat ia terburu-buru pergi ke kelas musiknya di hari Senin, atau saat ia bermain drum di hari Kamis sebelum kursus biolanya. Terkadang terdengar juga alunan nada indah biolanya di siang hari sepulang sekolah. Tak jarang juga ia membuat kue dengan teman-temannya atau bernyanyi di kamarnya diiringi musik -mulai dari pop hingga rap-, tapi jangan salah, suaranya merdu! Sang kakak yang seorang penyanyi dan penulis lagu ini, walaupun jarang pulang, saya akan merindukan saat ia duduk mengerjakan tugas kuliahnya di ruang makan.
      Oma, yang dulunya seorang seniman tanah liat aktif, kini senang sekali menanam buah-buahan di kebun belakang rumahnya. Saya akan merindukan kue-kue buah hasil tanaman sang Oma, baik Himbeere maupun Pflaumen, beide waren echt lecker! Berbeda dengan Oma, Opa lebih suka memasak. Selain masakannya, saya juga akan merindukan saat Opa memeriksa tekanan darahnya setiap sehabis makan dan mencatatnya di tabel dengan rapinya.
      Beruntung, tak sekalipun kami terlibat masalah satu sama lain. Terima kasih sudah bersedia menjadi keluarga baru untuk saya di sini. Dan lagi-lagi, beruntung saya dipertemukan dengan keluarga hebat ini. Hab euch Lieb und werde euch sofort vermissen... Wenn mein neue Aufenthaltstitel fertig ist, dann werden wir uns wieder treffen, hoffentlich!

Wednesday, August 27, 2014

Wichtige Unterlagen: FSJ/ BFD

      Sudah mendapat tempat FSJ dan tanda tangan kontraknya? Maka kamu harus bersiap-siap dimintai dokumen penting untuk masa FSJ-mu oleh Arbeitgeber. Berikut beberapa dokumen yang mungkin akan diminta;

      Surat kesehatan dari dokter
      Arbeitgeber biasanya akan melampirkan surat sehat yang hanya perlu diisi dokter (dokter umum). Dokter akan mengecek tekanan darah dan lainnya, dan jika diperlukan kamu juga bisa diminta melakukan vaksinasi (biaya perlu ditanyakan terlebih dahulu, diganti atau tidak, karena vaksinasi di Jerman biayanya cukup tinggi).

      Identifikationsnummer/ Steueridentifikationsnummer
      Sesaat setelah kamu melapor diri ke Ausländerbehörde terdekat, kamu akan menerima surat berisi Identifikationsnummer ini. Nomor ini berlaku seumur hidup dan tidak bisa diganti. Maka simpan baik-baik dan jangan beri ke pihak ketiga.

      Mitgliedbescheinigung der Krankenkasse/ surat pernyataan anggota dari asuransi kesehatan
      Dari sekian banyak asuransi kesehatan yang ada di Jerman, kamu bisa memilih salah satu dan mendaftar di sana. Setelah selesai pendaftaran, kamu akan menerima surat keterangan konfirmasi bahwa kamu sudah terdaftar di asuransi kesehatan tersebut. Surat inilah yang perlu kamu berikan jika dimintai Mitgliedbescheinigung der Krankenkasse.

      Vollständige Bankverbindung
      Lagi-lagi, kamu hanya perlu memilih salah satu dari sekian banyak bank yang ada di Jerman. Untuk pembuatan Konto, kamu perlu membuat janji terlebih dahulu. Proses pembuatan berkisar 30 menit sampai satu jam. Namun, untuk mendapatkan kartu ATM, PIN (mulai dari PIN ATM, PIN Online-Banking hingga PIN Telephone-Banking) memakan waktu 1-2 minggu.
      Satu hal yang mungkin perlu dipertimbangkan saat memilih bank adalah fee perbulan (sekitar 6-10€ per bulannya, lumayan sakit kan ya di sini *tunjuk dompet*) yang ditarik bank tersebut. Dalam hal ini, saya menganjurkan kamu untuk membuka rekening di Deutsche Bank. Kenapa? Karena di sana ada yang namanya das Junge Konto, alias rekening untuk anak muda. Jadi kita tidak dimintai fee per bulannya alias gratis. Das Junge Konto ini hanya dapat dibuat oleh pelajar dan Bundesfreiwilligendienst (termasuk FSJ). Maka saat pendaftaran, bawa kontrak FSJmu.

      Lohnsteuerabzug
      Dokumen satu ini bisa kamu minta dari Finanzamt terdekat di kotamu; bisa tanpa janji terlebih dahulu dan hanya membutuhkan Aufenthaltstitelmu. Surat ini berisi tanggal lahirmu dan tingkat pajak yang diberikan padamu. Setiap orang yang bekerja, entah mini-job, part-time, midi-job dan full-time akan memerlukan surat ini.

      Rentenversicherungsnummer
      Nomor ini ada pada Sozialversicherungsausweis (berlaku seumur hidup) yang kamu terima dari Krankenkasse kamu. Jika kamu belum mendapatkan dokumen ini, email/ telefon segera Krankenkasse yang akan mengansuransi kamu selama FSJ nanti. Isi dari dokumen ini adalah nomor pensiun kamu, jadi jika kamu sudah pensiun nanti, kamu berhak mendapat tunjangan dari pemerintah Jerman.

      Erstbelehrung des Gesundheitsamts
      Bisa dibaca di sini.

      Freiwilligendienstausweis
      Data yang satu ini berbentuk kartu, layaknya KTP bagi kita para Bundesfreiwilligendienst. Tertera diatasnya data diri kita dan data Arbeitgeber kita. Kartu ini akan kamu dapatkan dari Bundesamt für Familie und zivilgesellschafliche Aufgaben yang menangani kontrak FSJmu.

[Update]
      Aufenthaltstitel/ Aufenthaltsbescheinigung 
      Ini salah satu dokumen yang paling kami butuhkan jika kamu ingin melakukan FSJ, surat ijin tinggalmu di Jerman. Bagaimana cara mendapatkannya? Oke pertama-tama, apakah kamu sudah di Jerman?
        1. Ya, maka apakah kamu akan membantu di kota yang sama dengan tempat tinggalmu sekarang? Jika ya: 3; jika tidak: 4.
        2. Tidak. Maka ke: 5.
        3. Maka langsung hubungi Ausländerbehörde yang berada di kotamu atau yang membawahi kotamu (misal karena kota tempatmu tinggal terlalu kecil). Sebisa mungkin ditelpon, mereka sangat jarang sekali membalas e-mail. Jelaskan pada mereka, kamu ingin mengajukan visa FSJ dan mulai butuh (saat masa FSJ dimulai) pada tanggal berapa.
       4. Maka langsung hubungi Ausländerbehörde tempat kamu tinggal sekarang, sebaiknya di telpon.
       5. Maka ajukan visa FSJmu di kantor kedutaan Jerman di Indonesia terdekat.
     Setelah menghubungi Ausländerbehörde, biasanya kamu akan diminta mengisi formulir pengajuan visa dan kontrak FSJmu. Pihak Ausländerbehörde akan menyusun janji untuk pembuatan visa barumu. Bagi kamu yang akan membantu di kota lain, maka setelah visamu jadi diurus di kota asalmu, kamu akan dibuatkan janji dengan Ausländerbehörde di kota tujuanmu (tempat kamu akan membantu). Di sini, kamu perlu melaporkan dirimu jika kartu 'KTP'(Aufenthaltstitel)mu sudah jadi (prosesnya berkisar 1 bulan, sejak janji pengajuan visamu hingga 'KTP'mu jadi). Biayanya 80€ -dan mungkin ada variasi harga di tiap kota-.

Friday, August 15, 2014

Erstbelehrung des Gesundheitsamts: Was ist das denn?!

      Salah satu dokumen penting yang harus saya bawa untuk mengawali masa FSJ saya adalah Erstbelehrung des Gesundheitsamts. Apa itu? Awalnya saya juga bingung, karena biasanya Arbeitgeber hanya meminta surat keterangan sehat dari dokter, bahkan Gasteltern saya pun ikut bingung haha.. Selasa kemarin saya mendapat 'ijazah'nya Erstbelehrung ini dan baru mengerti.
       Pelajar/pekerja yang medan perangnya di dapur, pasti akan diminta Erstbelehrung ini. Selain itu, mereka yang juga bekerja untuk cafè, rumah sakit, dan sekolah juga berkemungkinan dimintai Erstbelehrung sebagai data penunjang aplikasi kerja.
      Jadi, apa itu Erstbelehrung? Singkatnya, mirip seminar pendek mengenai proteksi terhadap infeksi bahan pangan. Maka dari itu, mereka yang berkontak langsung (memasak dan mengolah makanan) dan tidak langsung (kontak dengan alat makan dan alat masak) dengan bahan pangan akan membutuhkan pengetahuan ini. Tidak hanya pengontak langsung dan tidak langsung, orang yang menangani bahan makanan sejak dipanen hingga diantar pun membutuhkan pengetahuan ini.
      Di sini, kamu akan dijelaskan bagaimana menangani bahan pangan, terkait dengan proteksi infeksi bahan pangan. Selain itu, juga dijelaskan syarat-syarat larangan bekerja bagi mereka yang terkena penyakit tertentu (contohnya, memiliki luka yang terinfeksi, hepatitis A dan E, tifus atau paratifus, kolera, dan penyakit lainnya). Jika kamu muntah-muntah, sakit perut, demam, kulit dan mata berwarna kekuningan, dan lukamu membasah, memerah, dan membengkak, segera ke rumah sakit dan memeriksakan diri. Kamu tidak diperbolehkan bekerja dan jika memaksa, akan dikenai denda 25000€.
      Setelah mendengar seminar secara lisan dan tulisan (mendapat surat informasi edaran), kamu akan menerima 'ijazah'nya Erstbelehrung berupa selembar kertas yang ditandatangani dan dicap Gesundheitsamt tempat kamu mengikuti seminar ini. 'Ijazah' inilah yang kamu perlukan untuk calon Arbeitgeber kamu dan berlaku hanya 3 bulan terhitung sejak pemberian 'ijazah' tersebut. Seminar ini hanya bisa kamu ikuti di Gesundheitsamt terdekat di kotamu dan biayanya 25€ (beserta 'ijazah').

Weitere Information: hier.

Wednesday, August 6, 2014

10 Bulan di Jerman: Au-Pair -dua-

      Setelah melewati bulan-bulan penuh waktu santai, akhirnya Mei pun tiba.
 
      Mei
      Awal bulan saya di telepon calon Arbeitgeber (hasil wawancara April kemarin) dan saat itu juga menyusun jadwal temu-kenal -Hospitation. Janji temu-kenal ini menuntut saya mencari tiket murah ke Bad Oeyhausen untuk tanggal 19, kota di Nordrhein-Westfalen yang dekat dengan perbatasan Niedersachsen.
      Selang beberapa hari, saya mendapat surat dari Träger FSJ lain di Göttingen, kota bersejarah tetangga kota Hannover. Lewat surat itu, mereka mengundang saya untuk wawancara dan menentukan tempat FSJ mana yang cocok pada tanggal 16. Cocok, bukan? Jadi 16 Mei pagi saya berangkat dari Altena ke Göttingen dengan rute:
      Altena-Hagen-Hannover-Göttingen
Siang hari saya sampai di Göttingen dan mulailah menerka-nerka peta untuk mencari lokasi wawancara. Setelah tanya sana sini, jalan bolak-balik, sampailah saya di gang kecil tempat gedung wawancara tersebut.
      Setelah wawancara (hasil: mereka tidak menyediakan tempat tinggal buat saya dan harga kamar di Göttingen cukup miris untuk kantong saya), saya kembali ke Hannover dan menginap di sana hingga tanggal 19 pagi. (Sayangnya, karena perjalanan ini saya melewati perayaan ulangtahun Oma yang jatuh pada tanggal 18).
       Pagi tanggal 19 saya berangkat dari Hannover menuju Bad Oeynhausen untuk janji temu-kenal dengan sang calon Arbeitgeber. Perjalanan dilanjutkan dengan rute Bad Oeynhausen-Dortmund-Hagen-Altena. Oke, semua berjalan lancar. Namun, setelah pulang saya mulai muntah-muntah dan berakhir di dokter. Ternyata virus, entah dari serbuk musim semi atau salah makan. Untungnya, di sini saya diberikan asuransi kesehatan (harus) oleh Gasteltern saya, maka dari itu saya hanya perlu membayar obatnya saja (15€, cukup sakit saat membayar, hahaha)
      Dua puluh empat Mei saya mengikuti tes Zertifikat Deutsch: Deutsch Abschlussstufe (untuk itu saya sudah mendaftar -juga di test kemampuan dan diberi persiapan- sebelum berangkat ke Göttingen dan membayar 115€). Setelah berkutat dengan buku seminggu sambil ditemani muntah-muntah, akhirnya tanggal 24 tiba. Singkatnya, semua berjalan aman dan lancar (kecuali saat saya perlu berlari ke tengah kota untuk fotokopi passport). Pulangnya, saya diajak Gastmutter saya menonton konser di Barendorf, Iserlohn.
      Beberapa hari kemudian, teman Gastmutter saya datang dan di hari yang sama mereka mendapat kabar bahwa salah satu keluarga mereka, yang memutuskan backpacker-an sendiri di negara sekitar Jerman, kehilangan satu ransel berisi barang beharga (passport, kamera, kartu bank, dst) di Brüssel, Belgia. Esoknya, saya diajak menjemput Ibu yang kehilangan ranselnya ini di KJRI Brüssel.
      Di KJRI Brüssel (jarak tempuh dengan mobil 5 jam pp), Ibu ini diberi passport pengganti dan dinasehati jika ingin melanjutkan perjalanan, bawa serta seorang yang juga berpaspor hijau. Akhirnya saya memutuskan untuk menemani si Ibu pergi ke Belanda keesokan harinya. Di Belanda, kami mengunjungi kota Apeldoorn, Amsterdam, Zaanse Schans, Vollendam, dan Madurodam dalam kurun waktu 3 hari.

Tiket menuju Apeldoorn, Belanda: 40,20€ seorang. Namun pada saat kembali ke Jerman, 61€ seorang dan transit di kota Hannover.

Amsterdam Centraal, musim semi 2014. 

Zaanse Schans, musim semi 2014: Terkenal akan kumpulan kincir angin asli sejak dahulu. Kincir angin ini dulunya digunakan untuk mengepres tanaman tertentu untuk diambil minyaknya, namun sekarang minyak tersebut sudah dilarang jual.

Madurodam, musim semi 2014: Surganya anak-anak.

      Juni
      Seminggu setelah kepulangan dari Belanda, saya diajak Gastvater saya untuk menonton konser musik Boogie dengan piano (das war echt super!) di Haus Opherdicke, lokasi tempat tinggal Großeltern saya.
 
Konser Boogie di Haus Opherdicke, tiket 14€.

      Selang tiga hari kemudian, saya diajak kembali mengunjungi Großeltern saya, kali ini dalam rangka ulang tahun Opa. Kali ini Opa tidak menyiapkan makan siang, hanya kue-kue sambil minum kopi (khusus saya: teh). Setelah santai dan cerita sana sini, kami bersama-sama pergi ke restoran Jerman yang dikunjungi Gastvater saya terakhir kali 20 tahun lalu. Restorannya terletak di dalam hutan, dibangun sedemikian rupa hingga menyatu dengan alam, dan di sana kami disuguhi pemandangan yang luar biasa (sayang, saya lupa foto :D).
      Akhir bulan, ada acara penting lagi yang diadakan kota Altena; peringatan Jugendherberge. Untuk itu, Gastsohn saya yang seorang penyanyi, ikut mengisi acara dan yang pasti saya ikut hadir, hehe Sayang, cuaca sedikit tidak menguntungkan hari itu.
   
Jubiläum Jugendherberge di musim panas 2014; sayangnya menjelang sore hujan turun deras.
   
      Setelah acara selesai, kami bersama-sama menuju rumah makan Indonesia (pemiliknya orang Indonesia) di Iserlohn. Rasanya seperti di surga! Hahaha di sana kami mengambil paket all-you-can-eat dengan harga sekitar 18€ per orang. Kami juga menerima chinesischer Glückskuchen -kue keberuntungan(?).

So ist das, was ich von meinem chinesischen Glückskuchen bekam!

      Juli
      Awal Juli saya memenuhi janji dengan dokter gigi saya, untuk melakukan professionelle Zahnreinigung. Apa itu PZ? Acara bersih-bersih gigi singkatnya; mulai dari pembersihan Zahnstein -kerak(?) gigi yang berdarah-darah dan ngilu, pembersihan sela-sela gigi dengan benang gigi, polirieren, dan fluoridieren (dua terakhir; acara pelapisan gigi dengan bahan aktif untuk melindungi gigi). Sayangnya, asuransi kesehatan saya tidak membayar untuk itu dan dikenakanlah saya biaya sebesar 105€.
       Selang beberapa hari, saya kembali berangkat ke Hannover, untuk janji temu-kenal di salah satu calon Arbeitgeber saya (lihat di sini untuk ceritanya). Saat pulang, hasil tes Zertifikat Deutsch saya sudah sampai! Dan, zum Glück, hasilnya cukup memuaskan -tidak seperti tes A1 saya yang pas-pasan, hehe-.
      Minggu-minggu setelahnya, saya mulai mengurus pembatalan dan perjanjian kontrak lama dan baru saya. Mulai menentukan tanggal kepindahan saya dari Altena, mulai mengepak barang-barang tak terpakai (misal: baju hangat), dan mulai mencari info soal Visa. Das ist ziemlich kompliziert, fand ich ._.
   
      Agustus
      Yak, 1 Agustus pun datang, artinya Mittelalterfest dimulai! Apa itu Mittelalterfest? Semacam perayaan ala abad pertengahan, mulai dari makanannya, pakaiannya, perhiasan yang di jual, dan lain sebagainya. Untuk 3 hari ini (1-3 Agustus), pengunjung dapat merasakan bagaimana hidup pada jaman abad pertengahan.

Pemusik dadakan ala abad pertengahan.

      Pada tanggal 2 Agustus, saya mendapat kesempatan untuk ikut andil peran sebagai warga abad pertengahan. Mulai dari pakaian, makanan, tidur di tenda, tanpa listrik, dan, tentu saja, tanpa Handy. Sungguh pengalaman tak terlupakan! Saat berjalan-jalan Di Mittelaltermarkt, seorang Ibu baik hati yang tergabung dalam Castellani (pemeran abad pertengahan), membelikan saya cincin indah sebagai hadiah ulang tahun yang terlalu pagi!


Mittelalterfest 2014, musim panas 2014.

      Selain itu, juga ada Orientalmarkt, di mana dijual juga makanan/benda khas Oriental-nya abad pertengahan.


Orientalmarkt 2014, musim panas 2014: Duduk manis di pinggir sungai Lenne dan ditemani kue manis dan teh ala oriental.

      Dua Agustus malam pukul 23:45 saya pulang berjalan kaki dari kastil Altena menuju rumah saya. Sebelum pulang, Ibu baik hati tersebut mengajari saya bagaimana melawan pria-pria nakal di jalan, seandainya ada. Lewat acara ini, saya juga mengenal banyak teman baru (Oi alle, alles Gute bei Euch!) :D

Pemandangan malam 1 Agustus 2014.

      Dan kini saatnya memusingkan pembuatan Visa FSJ, waktu tak banyak lagi, tinggal 3 minggu tersisa. Minggu depan saya sudah membuat janji di Gesundheitsamt Iserlohn, untuk melakukan untuk pengecekan seminar kesehatan yang diperlukan Arbeitgeber saya. Biaya yang dibutuhkan 25€! Oke, akun bank saya mulai menangis, haha
      Besok, saya dititahkan Gastvater saya untuk melakukan hal penting di pusat kota dan berencana membuat janji untuk pembuatan Visa FSJ. Semoga berjalan dengan lancar!

Tuesday, August 5, 2014

10 Bulan di Jerman: Au-Pair

      Minggu siang 10 November 2013 -setelah transit hampir 6 jam di Abu Dhabi Airport- saya sampai di Frankfurt am Main International Flughafen yang bersih nan rapi. Temperatur saat itu sudah dingin, maklum, musim gugur. Saya dijemput oleh kakak saya dan bersama-sama menuju Düsseldorf Hauptbahnhof dengan kereta ICE. Ingat sekali saya, betapa dinginnya temperatur bagi saya waktu itu, walaupun sudah berpakaian layaknya bawang bombay *nyengir*
      Malam hari sekitar pukul 8 saya dan kakak sampai di Düsseldorf Hauptbahbhof, dan pertama kalinya melihat langsung Gasteltern saya. Walaupun dingin, mereka setia menunggu saya di halte luar. Dua jam kemudian, sampailah saya di kota Altena dan rumah baru saya.

Altena, musim gugur November 2013: tampak sungai Lenne mengalir membelah kota Altena.

     November
     Dua hari setelah sampai di Altena, saya dan Au-Pair yang saat itu masih membantu Gastfamilie saya pergi ke ikon kota Altena, Burg Altena -Kastil Altena. Kastil ini sempat hancur dibom (dulunya Altena adalah tempat produksi dan penyimpanan senjata dan alat perang), namun kini sudah dipugar kembali.

Burg Altena tampak samping, di dalamnya terdapat museum. Tiket masuk 5€ per orang.

      Keesokan harinya saya berangkat ke kota Hannover mengunjungi kakak saya, sambil menunggu Au-Pair yang masih membantu Gastfamilie saya selesai. Selama di kota yang lumayan banyak pelajar Indonesianya ini, saya menyempatkan diri ke Herrenhäuser Gärten, taman indah bekas petinggi Inggris dahulu di Hannover. Akhir bulan November saya kembali ke kota Altena.

Secuil Herrenhäuser Gärten, karena tamannya terlalu besar, seharian pun tak cukup menjelajahi semua bagiannya. Tiket masuk 6€ per orang.

      Desember
      Awal Desember saya ikut mengantar Au-Pair satunya (untuk kembali ke Paris) ke Köln Hauptbahnhof yang keren sekali. Sekalian, Gastvater saya juga mengajak kami melihat Weihnachtsmarkt (pasar Natal) yang mulai dibuka dan sekelibat kota Köln. Köln terkenal bagi surganya para pecinta sesama jenis, sungai Rhein, dan Dom Köln-nya

Köln, musim gugur 2013: Sungai Rhein yang akan terus mengalir hingga Perancis.
Köln, musim gugur 2013: Dom Köln melatarbelakangi saya yang menunduk -takut nutupin Dom-nya-, hehe 

      Di bulan Desember ini juga saya pertama kali menyicip bir Jerman asli yang rasanya tidak enak, mendekati pun tidak, haha.. Pertengahan Desember, saya sempat diajak Gastvater menuju hutan di atas gunung di kota Altena dan berjalan kaki memutari gunung tersebut.

Altena, musim dingin 2013.

      Selain itu, di bulan ini juga saya pertama kali ke Iserlohn (kota tetangga), memasuki gereja, dan ikut merasakan Natal (Advent pertama saya menerima sekotak kayu berisi makanan manis dari Gasteltern saya dan berikutnya sebungkus besar kue-kue khas Natal Jerman dari Oma dan Opa).

      Januari
      Awal Januari sempat hujan salju ringan, suhu mulai turun, dan kota sering berkabut. Namun, walaupun begitu matahari tetap bersinar terik di sini. Musim dingin tahun ini tak sedingin tahun-tahun lalu, untunglah.

Altena, musim dingin 2014: Tampak matahari bersinar terang -dan tanpa salju-.

      Di bulan ini, saya dan Gastmutter saya pergi menuju Ausländerbehörde di kota tetangga, Lüdenscheid. Di sana saya memperpanjang Visa 3 bulan saya hingga November nanti.

      Februari
      Hmmm.. Di bulan ini saya mulai mencari Träger FSJ dan sempat mengalami 2 minggu tinggal ilegal di Jerman -karena telat ambil Aufenhaltstitel, hehe-. Di bulan ini juga, saya menerima undangan dari Bürgermeister Altena untuk kumpul-kumpul pendatang baru (jadi berasa dihargai :3)

      Maret
      Saya mulai daftar sana sini untuk FSJ (tentunya dengan bantuan Gastfamilie saya yang mega-nett :D) dan setelahnya dari sekian banyak yang saya daftar; beberapa menolak, beberapa tak ada kabar, dan 1 menerima. Saya diundang untuk wawancara di bulan April. Senang bukan kepalang waktu itu :D

      April
      Pertengahan bulan waktunya Osterferien (Paskah), saya mendapatkan tas flanel penuh dengan cokelat di depan pintu kamar saya (dan butuh 3 bulan untuk menghabiskannya, haha). Siang harinya saya juga diajak bertemu Oma dan Opa (baca: orangtua Gastvater saya). Di sana saya mendapatkan hadiah paskah lagi dari Oma dan makan siang masakan Opa. Pertama kali dalam hidup merasakan Paskah :D
      Selang beberapa hari, saya diajak Gasteltern saya mengunjungi Pop-Up Store Altena yang baru saja diluncurkan di tengah kota. Esoknya, saya berangkat ke Schwerte, di mana saya akan diwawancara mengenai FSJ saya.

Altena, musim semi 2014: Hari di mana saya mengunjungi Pop-Up Store

Haus Villigst, Schwerte, musim semi 2014.

      Di akhir bulan, kota Altena mengadakan acara pembukaan Burg Aufzug -Lift Kastil. Artinya, lift ini akan membawa pengunjung dari pusat kota langsung ke dalam kastil. Hal ini dikarenakan kastil terletak di atas gunung dan tentu saja menyulitkan pengunjung yang sudah berumur.

Perayaan pembukaan Burg Aufzug dengan drama ala abad pertengahan.

      Musim semi ini juga diawali dengan keluarnya siput-siput dari bawah tanah -hati-hati tertijak!

Siput-siput tanpa cangkang akan keluar saat udara mulai menghangat.

Friday, July 25, 2014

Do It Yourself: Lebenslauf

      Ingin melamar FSJ? Atau bahkan Au-Pair? Untuk itu kamu akan membutuhkan resume diri/ Curriculum VitaeLebenslauf. Menurut Bewerbung-Tipps, terdapat tiga jenis Lebenslauf yaitu yang bersifat fungsional, detail, dan tabularis.

     Funktioneller Lebenslauf
     Resume diri berjenis ini biasanya dibuat berbentuk tabel dan dibuat dengan komputer ataupun mesin cetak.

Cr: docstoc.com

     Ausführlicher Lebenslauf
     Tipe resume diri ini biasanya dibuat berbentuk teks, karena dibutuhkan kedetailan isi. Selain itu, resume diri tipe ini biasanya ditulis tangan.

Cr: bruchsal.files.wordpress.com
   
      Tabullarischer Lebenslauf
      Ini adalah tipe resume yang paling umum digunakan dan dibuat biasanya dengan komputer atau mesin ketik.

Cr: ausbildungspark.com

      Lalu, apa yang harus ditulis di dalam Lebenslauf? Berikut penjelasan sederhananya.

Persönlischen Daten (Data personal)
    Name (Nama)
    Geburtstag (Tanggal lahir; DD. Monat JJJJ)
    Geburtsort (Tempat lahir; Kota, Negara)
    Familienstand (Status diri)
    Anschrift (Alamat; yang bisa dipakai saat kamu menulis resume)
    Mobil (Nomor telepon selular; yang bisa dihubungi saat kamu menulis resume)
    E-mail
    Konfession (Agama; optional)
    Staatsangehörigkeit (Warga negara)
    ....  

Familie (Anggota keluarga)
    Eltern (Orang tua; nama, pekerjaan)
    Geschwister (Saudara; nama, pekerjaan)

Schulbildung (Riwayat pendidikan)
     JJJJ/JJJJ: der Name der Schule (Nama sekolah)
     ....

Kenntnisse (Kemampuan)
    Sprachkenntnisse (Kemampuan bahasa; bahasa ibu, bahasa Jerman, dan bahasa lainnya beserta tingkat keahlian)
    EDV Kenntnisse (Kemampuan penggunaan komputer; M. Word, M. Excel, M. Power Point usw.)
    Hobby(s) und Interesse(n) (Hobi)

     Bagi kamu yang ingin mendaftar kerja atau Ausbildung, mungkin resume diri ini akan terlalu simpel. Jika sudah mempunyai pengalaman bekerja, juga dapat ditambahkan di dalam Lebenslauf-mu. Dan ingat, beri fotomu di lembar resumenya ;)

Viel Glück!

Thursday, July 24, 2014

Mittelalterfest in Altena; I'm coming!

     Yak, hari ini penulis di koran kota Altena datang dan mewawancara saya ini dan itu (ternyata diwawancara, bukan menulis sendiri *nyengir*). Oke, semua berjalan lancar selama hampir dua jam dan diakhiri dengan acara foto-foto. Haahaha.. Selang hampir 2 jam setelah kepulangan si pewawancara, Beliau menelepon kembali, dan kali ini membawa kabar yang lebih mengejutkan bagi saya! *smile ear to ear*
      Pada tanggal 1 hingga 3 Agustus nanti, di kota kecil nan indah Altena ini akan diadakan festival berbau abad pertengahan terbesar. Jadi, para tamu bisa melihat langsung bagaimana cara hidup rakyat jaman abad pertengahan. Kota kecil berpenduduk kurang lebih 18 ribu orang ini akan menampung hingga 40 ribu tamu yang datang, tidak hanya dari warga Jerman saja, namun juga warga dari luar Jerman.

Mittealtermarkt, Altena, Nordrhein-Westfalen
Cr: altena.de

      Kabar gembiranya (bukan kulit manggis ada ekstraknya, ya... :D), saya diundang sebagai anggota terhormat untuk ikut berperan sebagai rakyat abad pertengahan! Saya juga merupakan orang Ausländer pertama yang diundang untuk ikut berpartisipasi dalam even ini. Wunderbar, oder? Untuk itu, saya dibuatkan khusus pakaian baru ala abad pertengahan (karena saya tidak sebesar dan setinggi orang Jerman *nyengir lagi*) agar pas di badan. Di sana juga disediakan makanan ala abad pertengahan dan kamar khusus wanita jika ingin tidur. Asyik kan? (ASYIK BANGEEEEEEET)

Mittelalterfest, Altena, Nordrhein-Westfalen
Cr: Lokalstimme.de

      Selain itu, keuntungan lainnya yang saya dapat adalah kartu gratis untuk mengikuti even ini. Normalnya tamu dikenakan biaya 9€ per orangnya untuk 1 hari. Yah lumayan kan, ya, ngirit 9€ hehehehe (mimpi apa semalam... Hahaha) Besok saya akan mengkonfirmasi keikutsertaan saya, and i'm looking forward this would-be-so-great experience!

P.S. Saya diharuskan tanpa Handy selama berperan! (benar-benar abad pertengahan, ya?) Info lebih lanjut bisa dibaca di sini.

Tuesday, July 22, 2014

Ich muss ja verrückt sein! -dua-

     Pukul 2 siang, matahari bersinar terik sekali hari ini; maklum musim panas. Saya pribadi merasa terik matahari di sini lebih menyengat kulit, ketimbang di Indonesia yang notabene lebih lembab. Terkadang terbersit pikiran untuk memakai payung, Hahaha. Tapi cepat-cepat saya buang pikiran itu, karena saya pernah menjadi saksi mata bagaimana orang Jerman menganggap memakai payung di siang hari yang terik adalah hal yang konyol (korbannya waktu itu adalah sepasang kekasih asal Asia).
      Oke, kembali ke topik, pukul 2 siang ini saya pergi ke kantor Deutsche Post untuk mengirim dokumen penting FSJ saya. Setelahnya, berawal dari keisengan tanya-tanya harga kirim kartu post ke Indonesia (hanya 0,75€ per kartu! ;) ), akhirnya saya menghabiskan waktu 2 jam untuk berburu (halah..) kartu pos di kota untuk dikirim ke Indonesia. Sesaat setelah pembayaran, si bapak penjaga kasir Deutsche Post dengan sangat ramah bertanya ,, Sind Sie hier in Urlaub?'' (Apakah Anda sedang liburan di sini?). Ya, dengan rambut hitam, muka tipe Asia, bahasa Jerman yang rada-rada, tentu saya bukan kelahiran Jerman. Saya pun menjawab ,, Nö, bin Au-pair Mädchen hier." (Tidak, saya di sini sebagai Au-pair Mädchen.)
      Akhirnya Beliau pun memperkenalkan diri sebagai salah satu pekerja di koran harian kota Altena juga, dan saya ditawarkan untuk menulis artikel tentang saya yang dari Indonesia dan pada akhirnya sampai di Jerman. Sontak saya kaget, bahasa Jerman lancar pun tidak, malah ditawarkan menulis di koran hahaha..

Altenaer Kreisblatt; kini di tahun 2014 harga koran menjadi 1,50€ per eksemplarnya.
Cr: www.nanaundfrank.de

      Malam ini Beliau menelepon saya dan menkonfirmasikan bahwa koran harian tersebut ingin bekerja sama dengan saya (loh?). Selain konfirmasi, Beliau juga ingin membuat janji untuk bertemu dengan keluarga tamu saya. Tepatnya lusa pukul 7 malam (dan sampai saat ini mereka belum tahu apapun, saya belum sempat memberitahu hehe).
      Dan sekarang saya mulai pusing, apa yang harus saya tulis nanti >< Haruskah saya tolak tawaran itu? Atau ini bisa menjadi pengalaman yang cukup berguna bagi saya? Ahh...

Ich muss ja verrückt sein!

      Bulan April lalu, saya mengikuti proses temu-kenal (Hospitation) di sebuah kota dekat perbatasan Nordrhein-Westfalen dan Niedersachsen, Bad Oeynhausen. Kota ini terkenal dengan udaranya yang bersih dan pusat rehabilitasi penyakit jantungnya (menurut Gastmutter saya, Ir. Soekarno sempat direhabilitasi di sini). Kebetulan di sini saya mendapat tempat di panti orang yang cacat -fisik maupun mental-. Pekerjaan saya sangat mudah, hanya menemani mereka beraktivitas; seperti masak bersama, bermain musik/ sepak bola bersama, dan lain sebagainya.

Bad Oeynhausen
Cr: www.variate.de

      Setelah mengikuti proses temu-kenal ini, saya merasa sedikit tidak nyaman dengan suasana kerja di sana (walaupun kolega di sana baik-baik semua). Tapi pada saat itu, saya tidak ada pilihan lain. Maka saya menyetujui untuk membantu di tempat ini dan menandatangani kontraknya.
      Dua bulan berlalu, Juni pun tiba. Saya diminta data-data seperti sertifikat kesehatan, nomor bank, nomor pajak, dan asuransi kesehatan. Seminggu kemudian, saya dihubungi salah satu Träger FSJ lain (walaupun saya sudah memberitahu mereka bahwa saya sudah mendapat tempat FSJ). Dan disinilah semua berawal.
      Saya ditawarkan untuk membantu di sebuah sekolah khusus anak-anak buta di kota Hannover. Saya sangat tertarik dan ingin mencoba temu-kenal di sana. Setelah telefon sana sini (yang berujung pada sebenarnya Träger ini tidak bekerja sama dengan penyedia tempat FSJ ini), akhirnya awal Juli lalu saya ke Hannover untuk Hospitation.
      Jujur saja, pekerjaan di Hannover lebih berat daripada di Bad Oeynhausen. Tapi entah kenapa saya lebih nyaman dan suka dengan suasana kerja di Hannover. Setelah timbang sana-sini, saya menyetujui untuk membantu di sekolah ini. Kini masalah pertama timbul: bagaimana saya mau membatalkan kontrak pertama di Bad Oeynhausen?

Herrenhäuser Gärten, Hannover
Cr: hotelling.net

      Untung saya dipertemukan dengan Gasteltern yang MEGA nett, hahaha ternyata di kontrak pertama tertulis bahwa saya dapat membatalkan kontrak kapanpun dengan syarat: alasan yang jelas. Oke, saya pun lega. Dan datanglah kontrak dari Hannover. Dan muncullah masalah kedua: tertulis di kontrak bahwa saya hanya akan membantu sampai tanggal 31. Juli 2015, sedangkan Ausbildung yang saya ingin ikuti mulai awal September (di Bad Oeynhausen saya akan membantu hingga akhir Agustus). Lalu apa yang harus saya lakukan selama Agustus?
      Keesokannya saya telefon langsung ke penyedia tempat di Hannover, apakah bisa saya perpanjang kontrak hingga Agustus akhir (dengan sebelumnya komat kamit doa biar bisa ><). Sayangnya hal itu sangat tidak mungkin, karena Agustus adalah masa libur musim panas dan tidak ada pelajar yang perlu saya bantu.
      Posisi saat itu, saya masih memegang kontrak Bad Oeynhausen yang sudah ditandatangani dan kontrak Hannover yang belum ditandatangani. Mempertimbangkan saya akan membantu selama setahun, saya lebih suka membantu di tempat yang suasana kerjanya nyaman. Saya ambil Hannover (dan segala resikonya) dan membatalkan yang Bad Oeynhausen.
      Hari ini saya kirim balik kontrak Hannover yang sudah ditandatangani dan surat pembatalan ke Träger untuk tempat di Bad Oeynhausen. Semoga saja tidak salah pilih!

Tuesday, June 24, 2014

Peraturan Au-Pair: Juli 2013

      Sejak Juli 2013 lalu telah ditetapkan peraturan dan hak-hak baru untuk para Au-Pair Jerman. Masih banyak keluarga pencari Au-Pair yang belum tahu soal peraturan ini dan kamu calon Au-Pair mendapatkan informasi ini biasanya pada saat mendaftar Visa; artinya kamu baru tahu soal peraturan baru setelah tanda tangan kontrak. Maka dari itu saya informasikan peraturan baru ini, sebagai bahan pertimbangan saat mengkomunikasikan hak dan kewajiban kamu dengan calon Gastfamilie.

Au-Pair bei deutschen Familien
Quelle: Bundesagentur für Arbeit; Zentrale Auslands- und Fachvermittlung (ZAV) 

      Tugas dari seorang Au-Pair
      Tugas sehari-hari seorang Au-Pair berbeda-beda. Hal ini tergantung dari karakteristik dan gaya hidup keluarga tempat Au-Pair ini masing-masing. Untuk sehari-hari seorang Au-Pair:
   1. mengerjakan dan membantu pekerjaan rumah yang ringan, membersihkan rumah dan membereskan apa yang perlu dibereskan seperti mencuci cucian dan menggosok pakaian.
   2. mempersiapkan makan pagi dan makanan yang mudah dimasak.
   3. mengurus anak yang lebih muda, artinya, menjaga dan menemani anak ke taman kanak-kanak atau sekolah atau acara tertentu, berjalan-jalan atau bermain bersama.
   4. menjaga rumah dan mengurus binatang peliharaan.
      Bukan tugas seorang Au-Pair untuk mengurus orang sakit atau orang tua dari keluarga.

      Hak dan Kewajiban
      Persutujuan dari pihak Eropa mengenai Au-Pair berisikan batas-batas regulasi mengenai hidup dan tugas Au-Pair, kelas bahasa, keamanan sosial seperti hak dan kewajiban dari keluarga dan Au-Pair. Persetujuan ini belum dikonfirmasi oleh pihak negara Jerman, namun masih akan diproses. Walaupun begitu, sebagaimana orang tahu soal Au-Pair di Jerman sejak bertahun-tahun, prakteknya:

      Lamanya
      Lamanya seorang Au-Pair paling tidak 6 bulan dan maksimal 1 tahun. Pembaharuan tugas Au-Pair tidak dimungkinkan, walaupun durasi kerja belum habis.

      Kerja dan Waktu Luang
      Tugas rumah (termasuk Babysitting) diperbolehkan tidak lebih dari 6 jam per hari atau 30 jam per minggu. Semisal lamanya kerja ini akan ditinggalkan karena alasan tertentu, maka diperbolehkan dengan pembicaraan terlebih dahulu. Jika lembur harus dikompensasi.
      Dari pihak keluarga dapat meminta Au-Pair menyelesaikan tugas yang belum/akan diselesaikan pada waktu tertentu. Menyelesaikan hal-hal privat (seperti menjaga kebersihan dan membereskan kamar sendiri) tidak terhitung sebagai jam kerja. Mengenai jam mulai dan selesai kerja tergantung dari kebiasaan keluarga dan izin keluarga. Regulitas tertentu setiap hari juga dimungkinkan.
      Au-Pair mendapatkan paling tidak satu hari libur penuh per minggu (jika tidak penting di akhir minggu, harus paling tidak satu hari minggu per bulan). Selain itu paling tidak 4 sore kosong per minggunya.

      Vakansi
      Jika Au-Pair berdurasi 1 tahun, maka Ia mendapatkan 4 minggu hari libur vakansi. Dengan begitu, untuk setiap bulannya berjatahkan 2 hari kerja penuh untuk vakansi.
      Jika keluarga bervakansi, maka biasanya mereka akan membawa Sang Au-Pair serta. Jika demikian Au-Pair harus juga melakukan tugas dan urusan tertentu (seperti mengurus anak-anak, dst.). Tetapi jika Au-Pair hanya harus melakukan tugas insignifikan, maka vakansi keluarga ini akan terhitung sebagai vakansi mandiri. Jika tidak ikut serta dalam vakansi keluarga, maka Au-Pair tidak boleh ditinggalkan dan diperkerjakan di tempat keluarga lain (seperti tetangga atau kenalan, dst.).

      Kelas Bahasa
      Kemungkinan ini diberikan kepada semua Au-Pair, untuk pergi ke kursus bahasa Jerman juga acara kultur lainnya di waktu luang mereka. Keluarga ikut membayarkan 50€ per bulannya dari harga kursus. Harga dari acara lainnya Au-Pair diharuskan membayar sendiri.

      Akomodasi dan Perawatan
      Akomodasi dan perawatan akan disediakan keluarga tanpa bayaran. Ada kemungkinan tersedia kamar tersendiri di dalam rumah keluarga. Juga termasuk makan bersama dan makan lainnya yang merupakan milik keluarga. Jika menginginkan nutrisi tambahan tertentu, harap diberitahu pada pendaftaran.

      Uang jajan dan Uang Perjalanan
      Tujuan dari seorang Au-Pair adalah menguasai kemampuan bahasa (juga pengalaman kerja) juga memperluas pengetahuan melalui pengetahuan yang lebih baik dari negara yang dituju. Maka dari itu Au-Pair tidak mendapatkan gaji kerja, melainkan uang jajan. Sekarang besarnya 260€ per bulan, tidak tergantung lama pekerjaan rumah. Biaya ke dan dari negara tujuan dibayar sendiri.

      Asuransi kesehatan dan Asuransi Kecelakaan, Kehamilan
      Au-Pair di Jerman diharuskan memiliki asuransi untuk kecelakaan dan kesehatan, kehamilan dan melahirkan jika terjadi kecelakaan. Semua asuransi ditanggung keluarga.

      Pembatalan masa Au-Pair
      Masa Au-Pair berakhir sesuai kontrak. Semisal tidak ada masa batal, maka dapat dilakukan persetujuan kedua belah pihak untuk membatalkannya. Biasanya, Au-Pair akan diperbolehkan tinggal di rumah keluarga tersebut sampai Ia menemukan keluarga baru. Jika dikarenakan alasan yang serius, masa Au-Pair bisa akan dibatalkan secepat mungkin. Melihat hal ini dibutuhkan pengertian, bahwa ada orang tidak bisa segera pada hari pertama tinggal bersama; syok kultur (didasari perbedaan cara hidup dan makan) dengan kemauan yang baik akan membaik dalam waktu singkat. Jika tidak mungkin untuk hidup harmonis bersama, agen Au-Pair harus segera diinformasikan. Mereka akan mencarikan dan menemukan kemungkinan jalan keluar untuk kedua belah pihak.

      Pendaftaran, Perjanjian, dan Tugas
      Umur minimum Au-Pair adalah 18 tahun, bagi Au-Pair asal negara EU/EWR dan Swiss 17 tahun. Hal ini terhitung sejak masa Au-Pair dimulai. Untuk yang dibawah umur dibutuhkan surat keterangan dari agen legal. Orang yang sudah menikah juga diperbolehkan.
      Au-Pair diharapkan memiliki kemampuan bahasa Jerman. Untuk kemampuan bahasa minimal level A1 dari batas referensi Eropa.
      Pendaftar sebaiknya mempersiapkan dokumen pendaftaran (Bewerbungsschreiben, Lebenslauf) dan mampu berbahasa Jerman dan pas foto (disisipkan pada Lebenslauf). Banyak agen Au-Pair juga meminta mengisi lembar pendaftaran. Segala dokumen harus sesuai kebenaran.
      Jika antara keluarga dan Au-Pair memiliki hubungan darah, maka tidak diperbolehkan.
      Agen Au-Pair akan menjembatani kontrak antara keluarga dan pendaftar. Penawaran keluarga yang berminat di Jerman sangat besar.
      Bagi Au-Pair di luar negara EU/ EWR/ Swiss (atau disebut juga negara ketiga) juga dari Rumania, Bulgaria, dan Kroasia sebagai anggota baru EU harus memenuhi hal-hal berikut:
   1. Au-Pair hanya diperbolehkan bertugas di keluarga yang disebutkan, yang mana berbahasa ibu Jerman. Paling tidak terdapat seorang dewasa sebagai anggota keluarga yang berwarganegarakan Jerman atau negara anggota EU/ EWR/ Swiss.
   2. berada pada keluarga yang berbicara bahasa Jerman, jika pendaftar tidak berasal dari negara yang sama dengan keluarga.
   3. jika pendaftar berasal dari negara yang dibebaskan atau anggota persatuan Eropa atau keluarga yang tinggal di Jerman namun berasal dari negara EU/ EWR/ Swiss, mohon perhatikan peraturan ini.
      Agen Au-Pair yang berada di Jerman diperbolehkan meminta biaya kompensasi maksimal 150€ dari pendaftar untuk penghubungan ke keluarga. Tidak diperbolehkan meminta lebih. Kompensasi diminta jika kontrak Au-Pair sudah sampai. Au-Pair yang berasal dari non EU/ EWR/ Swiss juga dari anggota baru EU seperti Bulgaria, Rumania, dan Kroasia untuk hal ini berlaku pada saat pendaftar menerima ijin tinggal.

      Regulasi Penerimaan Kedatangan, Ijin Tinggal, dan Kerja- Au-Pair dari negara ketiga
      Au-Pair yang berasal dari negara ketiga membutuhkan ijin tinggal (Visa). Ijin tinggal ini harus diberikan oleh kedutaan Jerman sebelum keberangkatan dengan bentuk Visa. Pendaftar dari negara tertentu (seperti Australia, Israel, Jepang, Kanada, Republik Korea, New Zealand, dan negara bagian di Amerika) bisa berangkat tanpa Visa. Tolong daftarkan diri Anda di kedutaan Jerman atau konsulat Jerman.
     Prasyarat Visa dibutuhkan oleh ZAV sebelum penerimaan. Untuk Visa harus sebelum 27 tahun dan seharusnya -untuk mempermudah- diminta pada waktu yang tepat, sebelum batas umur melewati ketentuan dari kantor imigrasi.
     Setelah kedatangan akan menerima ijin dari kantor imigrasi setempat, sebelum masa berlaku Visa habis. Masa Au-Pair akan dimulai saat penerimaan ijin tinggal tertulis.
      Untuk tinggal dan durasi ijin tinggal tergantung passport asal yang berlaku.

      Au-Pair dari negara anggota EU baru Bulgaria, Rumania, dan Kroasia
     ...

      Au-Pair dari negara anggota EU/ EWR/ Swiss
     ...

      Untuk Akhir yang Baik
      Hanya agen Au-Pair yang digunakan, yang membantu Anda, yang dapat mendampingi Anda selama ada kesulitan dengan keluarga. Selain itu, Anda di Jerman akan bertanggung jawab atas diri sendiri.
      Di bawah atap " Gütegemeinschaft Au-pair e.V." agen Au-Pair yang bersatu, akan selalu dikontrol jalannya hubungan. Selain itu juga diadakan organisasi Au-Pair dan agen bagi Au-Pair di Jerman.
      Dalam keadaan darurat Au-Pair dapat mengkontak agen yang berhubungan. Jika dengan mereka pun tidak mungkin, kontak Gütegemeinschaft Au-pair e.V. yang ada untuk Au-Pair dengan telefon.

      Nomor Telefon Darurat
      0800 111 0 111 atau 0800 111 0 222
      Nomor telefon ini termasuk telefon darurat.
     
     ...
      Informasi aktual lebih lanjut mengenai ketentuan legal yang perlu diperhatikan oleh pendaftar kerja di jerman dapat Anda temukan di www.zav.de/arbeitsmarktzulassung

NB: saya hanya membantu menerjemahkan sesuai pengertian saya, tidak ada garansi benar 100%. Anda bisa melihat dokumen aslinya di sini.

Friday, June 6, 2014

Freiwilliges soziales Jahr (FSJ)

      Pijakan kedua saya setelah program Au-pair adalah program FSJ, suatu program yang juga saya belum pernah dengar di Indonesia.

      Apa itu FSJ?
      FSJ adalah program kerja sosial -yang juga program edukasi-, di mana kamu akan mengenal langsung dunia kerja di Jerman (jika kamu mengambil program ini di Jerman). Kerja sosial yang ditawarkan meliputi membantu di rumah sakit, di panti jompo, di tempat pengurusan anak-anak, di tempat orang cacat (tubuh maupun mental, biasanya yang tidak berbahaya), di gereja, di sekolah, di tempat kerja orang cacat, dan lain sebagainya. Jam kerja kamu dibatasi 38,5-40 jam per minggunya.

      Apa saja kualifikasi untuk FSJ?
      Maksimal berumur 26 tahun dan minimal 18 tahun. Kamu tidak memerlukan pendidikan atau keahlian khusus, karena tugasmu nantinya hanya membantu para senior di tempat kamu bekerja. Untuk kemampuan berbahasa Jerman, tidak ada pesyaratan pada tingkat tertentu, namun kamu diharapkan bisa berkomunikasi dengan baik.

      Berapa lama rentang waktu program FSJ?
      Sesuai peraturan pemerintah Jerman, kurang lebih satu tahun; minimal setengah tahun dan maksimal 1,5 tahun.

      Apa yang Anda dapatkan dari FSJ?
      Pengalaman, Taschen- dan Verpflegungsgeld (berkisar 170-450€, namun di peraturan tertulis paling tinggi 336€) per bulannya, hari libur (umumnya 24 hari untuk satu tahun), asuransi kesehatan, dan seminar. Untuk kemungkinan tempat tinggal, biaya akomodasi lainnya, makan, dan pakaian dapat dikomunikasikan.

      Kapan FSJ dimulai?
      Biasanya FSJ dimulai per 1 Agustus/ 1 September/ 1 November. Maka dari itu kamu perlu mendaftar jauh-jauh hari, mempertimbangkan peminat yang cukup banyak.

      Apa yang dibutuhkan untuk mendaftar FSJ?
      Yang pertama adalah Lebenslauf (resume diri); mulai dari data personal, jejak edukasi, biodata keluarga, hobi, kemampuan khusus, dan lain sebagainya. Kedua, pas foto; seperti saat mau mendaftar visa. Ketiga, Bewerbungsschreiben; berisikan pemberitahuan bahwa kamu ingin mendaftar di bagian tertentu dan sedikit alasannya. Keempat, Motivationsschreiben; berisikan alasan mengapa kamu ingin mengikuti program ini. Juga ada yang meminta ijazah terakhir ataupun fotokopi ijazah bahasa Jerman. Terkadang kamu juga diminta mengisi lembar pendaftaran (Bewerbungsbogen) oleh Träger (pengantara antara kamu sebagai calon FSJ dan Arbeitgeber (pemberi kerja)) tertentu.

      Langkah selanjutnya?
      Jika kamu telah mengirim data pendaftaran, Träger yang tertarik akan mengundang kamu (mengirimi kamu surat/ e-mail atau bahkan menelepon kamu) untuk interview. Biasanya kamu akan ditanya soal motivasi, personal, dan keinginan kamu membantu di bagian kerja mana (dan jangan lupa nyatakan keinginan kamu secara pasti, misal: kemungkinan tempat tinggal ataupun kemungkinan pakaian).
      Jika kamu sudah mendapat tempat di sebuah Einsatzstelle, maka kamu akan menerima undangan dari Einsatzstelle ini untuk Hospitation. Di kesempatan inilah kamu bisa melihat apakah kamu cocok di Einsatzstelle ini dan sebaliknya, si Arbeitgeber juga akan menilaimu. Jika keduanya cocok, maka tinggal tanda tangan kontrak (sebelumnya dibaca dengan teliti, apakah jam kerja, hari libur, asuransi, dan hak-hakmu lainnya terpenuhi).

      Bisakah mendaftar FSJ dari Indonesia?
      Tentu bisa, hanya saja nantinya akan sedikit repot dan mahal. Untuk interview beberapa Träger mau via Skype/ telefon langsung, namun untuk Hospitation, kamu perlu langsung menemui Arbeitgeber kamu dan melihat langsung calon tempat kerja kamu. Artinya kamu harus membuat visa kunjungan untuk itu dan terbang ke Jerman, setelahnya jika kamu diterima, maka kamu baru bisa membuat visa FSJ.

Beberapa contoh Träger:
Deutsch Roten Kreuz Internationaler Bund Diakonische Jahr ViA e.V. Johanitter

Sunday, April 6, 2014

Hal-hal di Jerman -dua-

Beberapa hal lagi yang mungkin kamu perlu ketahui yang berkaitan dengan kehidupan di Jerman.

11. Tepat waktu
      Karakter yang satu ini sangat Jerman sekali. Bukan hanya personalnya saja, juga sarana prasarana umum sangat tepat waktu. Jika kamu membuat janji dengan kolega atau teman Jermanmu, tidak baik jika kamu datang terlalu cepat (ke pesta misalnya, karena mungkin saja sang tuan rumah sedang sibuk mempersiapkan segala sesuatunya) apalagi terlambat. Lain halnya jika kamu ingin naik bus atau kereta, maka kamu disarankan untuk datang sedikit lebih awal. Jika tertulis bus atau kereta akan sampai di halte atau stasiun pukul 12 siang, maka biasanya 11:57 bus atau kereta sudah sampai dan mulai menerima penumpang. Akan lebih tenang, kan, jika sebelum pukul 12 sudah duduk manis di dalam bus atau kereta? Dan tepat pukul 12 bus atau kereta langsung berjalan. Sopir tidak akan menunggu kamu jika kamu terlambat, walaupun sopir melihat kamu berlari-lari menuju bus atau keretanya.

12. Bir
      Bagi yang berusia 18 tahun ke atas, di sini kamu sudah diperbolehkan minum bir dan minuman beralkohol lainnya. Bir sangat terkenal di Jerman dan ada satu ritual penting sebelum minum bir. Jika kamu ingin meminum bir dengan beberapa kolegamu, maka kamu harus menunggu semua kolegamu siap menyisip bir mereka. Setelah mereka siap, maka angkat gelasmu dan pertemukan dengan gelas salah satu kolegamu sambil menatap matanya (kolegamu juga akan menatap kamu) dan katakan 'Prost' atau ,Zum Wohl'. Lakukan hal ini kepada semua kolegamu yang ikut minum bir, baru setelahnya kamu diperbolehkan menyisip birmu.

13. Tatapan mata
      Saya pernah mendengar bahwa kebanyakan perempuan asal Asia akan susah sekali berjalan sambil mengangkat muka dan menatap mata orang lain yang ia temui. Asia sangat kental soal cara menghormati orang lain, terutama senior (baca: tua). Namun bukan berarti Jerman dan wilayah barat tidak ada penghormatan terhadap orang lain. Diberitahu Gastvater saya, kebiasaan ini tidaklah baik jika diteruskan. Kita harus berani menatap wajah bahkan mata orang lain, terutama yang sedang mengajak kita berbicara. Jika tidak, orang akan menganggap kamu lemah (bagi mereka yang tidak sedang berbicara dengan kita) dan terbuka kesempatan bagi mereka untuk berbuat jahat. Masih banyak cara lain untuk respek ke orang lain, seperti sopan santun dan bertegur sapa. Maka biasakan mengangkat wajah dan menatap mata orang lain saat kamu berjalan ataupun berbicara.

14. Bertamu
      Jika kamu diundang ke pesta atau pertemuan sesama teman, maka ada baiknya kamu membawa buah tangan. Ini bukan suatu keharusan, hanya saja lebih ke sopan santun dan dilakukan oleh semua orang Jerman untuk tidak bertangan kosong jika bertamu. Bahkan jika kamu diundang untuk makan pagi bersama di rumah kolegamu, maka kamu bisa membawa roti untuk tambahan makan pagimu dan kolegamu.

15. Makanan dingin dan makanan hangat
      Jika di Indonesia kita terbiasa makan 3x sehari (pagi, siang, dan malam) dengan makanan hangat 'seadanya', berbeda dengan di Jerman. Di sini, terdapat 2x makan makanan dingin dan 1x makan makanan hangat. Namun makanan dingin disini bukan berarti kamu makan makanan yang baru saja dikeluarkan dari freezer, tetapi makanan hangat 'seadanya' ala Indonesia (hehe...), seperti roti. Roti biasanya akan dipanaskan dengan oven ataupun mesin panggang. Untuk makanan hangat, bisa dianggap sebagai makanan sangat panasnya Indonesia. Makanan hangat akan dihidangkan langsung, segera setelah makanan selesai dimasak.

16. Sampah
      Berbeda dengan di Indonesia, di mana kia bisa membuang berbagai macam sampah dalam 1 kantung, di Jerman kamu harus memilah sampah mana yang cocok dengan warna kantung sampah. Sampah dibagi menjadi 4, sampah bio: seperti kulit buah dan sayuran (berwarna hijau dan biasanya dijadikan kompos), sampah sisa: seperti tisu (berwarna hitam), sampah nonorganik: seperti plastik dan metal (berwarna kuning), dan sampah kertas: seperti kardus dan kertas roll tisu (berwarna biru). Jika kamu tidak memilah sampah dengan benar, maka petugas pengangkut sampah tidak akan mengangkut sampah di rumahmu. Ada tambahan satu jenis sampah lagi, yaitu sampah kaca. Yang ini biasanya akan dikumpulkan di tempat khusus di dekat rumah, namun tidak di semua rumah.

17. Leergutautomat
      Di sini jika kamu membeli air soda atau minuman berkemasan botol plastik, maka kamu akan dikenakan harga beli dua kali: harga isi botol dan harga si botol. Tidak hanya kemasan minuman saja, saat membeli sabun cuci berwadah plastik, kamu juga akan dikenai biaya.
Contoh wadah sabun cuci yang juga dikenakan biaya (bawah).
Cr: ciao.de

     Botol yang telah kamu beli bisa kamu daur ulang sendiri di mesin daur ulang (terdapat di supermarket) saat kamu berbelanja, dan setelah didaur ulang biaya yang kamu keluarkan untuk membeli si botol akan dikembalikan lagi dengan bentuk struk. Saat kamu ke kasir untuk membayar belanjaan, jangan lupa sertakan struk daur ulangmu dan nantinya jumlah belanjaanmu akan dipotong. Selain berbahan plastik, kemasan botol kaca dan kaleng pun bisa didaur ulang.
Salah satu contoh Leergutautomat.
Cr: de.m.wikipedia.org

18. Program Daylight Saving
      Adik saya pernah bertanya, kok beda jam Jerman-Indonesia di musim semi-panas dan gugur-dingin berbeda? Di musim gugur-dingin, beda waktu dengan Indonesia 6 jam, sedangkan di musim semi-panas 5 jam. Jawabannya karena adanya program Daylight Saving ini. Di musim gugur-dingin matahari akan terbit lebih lambat (sekitar jam 7-8 pagi) dan tenggelam lebih cepat (sekitar jam 4-5 sore). Tapi di musim semi-panas, matahari akan terbit lebih cepat (sekitar jam 6 pagi) dan tenggelam lebih lambat (sekitar jam 8 malam).
     Dari perbedaan rentang waktu bersinarnya matahari inilah maka diterapkan program Daylight Saving, dengan tujuan menghemat energi listrik dan memanfaatkan sinar matahari. Misalnya sekarang jam 7 pagi di musim dingin dan hari masih gelap, maka kita menghidupkan lampu (saat ini perbedaan jam dengan Indonesia 6 jam -di Indonesia jam 1 siang). Tapi saat memasuki musim semi, pada jam yang sama tentu sudah mulai terang. Maka dengan program ini waktu dipercepat satu jam, yaitu menjadi jam 8 dan kita tidak perlu lagi menghidupkan lampu (kini jam di Jerman dipercepat 1 jam tetapi di Indonesia tetap jam 1 siang, maka selisih menjadi 5 jam). Program ini akan dijalankan oleh software dengan sendirinya pada jam yang memakai sinyal sebagai patokan (juga smartphone dan laptop).
Wilayah berwarna biru adalah pengguna program ini, oranye pernah namun sekarang tidak lagi, dan merah tidak pernah sama sekali menggunakan program ini.
Cr: en.m.wikipedia.org

19. Orang tua
      Orang tua di Jerman mandiri dan cukup up-to-date soal teknologi menurut saya. Saya sering melihat para senior naik-turun bis, jalan sana-sini tanpa dibantu siapapun -walaupun menggunakan tongkat-, bahkan mengendarai mobil (tak tanggung-tanggung, mobil yang atapnya bisa dibuka, hehe). Mereka juga ikut belajar bagaimana mengoperasikan komputer dan teknologi terbaru lainnya. Terdapat suatu program khusus di sini, di mana pelajar dan para senior dapat saling bertukar kemampuan/pengetahuan/pengalaman. Lewat program ini, pelajar dapat mengajari para senior mengenai teknologi terbaru.

20. Lalu Lintas
      Di sisi kanan jalan selalu ada simbol-simbol, apakah termasuk zona berkecepatan tertentu, apakah zona tersebut sudah berakhir, apakah boleh berhenti, dan lainnya. Selain itu, di saat lampu merah, tidak ada mobil/ motor lainnya yang berani menerobos. Mengapa? Saya pernah bertanya pada keluarga saya, dan ternyata di lampu merah ini terdapat kamera yang bisa memantau apakah ada yang berani melanggar. Jika ya, maka kamera akan memfoto plat mobil/ motor dan dilacak pemiliknya lalu si pelanggar akan menerima surat tilang di rumahnya. Sanksinya dapat berupa pencabutan SIM dan pembayaran denda (langsung transfer ke akun pemerintah). Kamera ini juga diletakkan di jalan berzona kecepatan tertentu.
      Untuk informasi tambahan, pembuatan SIM di sini tidak semudah membuat SIM di Indonesia (apalagi SIM tembak, ya.. hehe). Pemohon SIM diharuskan belajar mengenai lalu lintas beberapa bulan dan membayar untuk kelasnya. Untuk mengikuti ujian akhir, dikenakan juga biaya dan secara keseluruhan berkisar 2000€ dan jika tidak lulus, pemohon diharuskan mengulang pelajaran.