Wednesday, August 6, 2014

10 Bulan di Jerman: Au-Pair -dua-

      Setelah melewati bulan-bulan penuh waktu santai, akhirnya Mei pun tiba.
 
      Mei
      Awal bulan saya di telepon calon Arbeitgeber (hasil wawancara April kemarin) dan saat itu juga menyusun jadwal temu-kenal -Hospitation. Janji temu-kenal ini menuntut saya mencari tiket murah ke Bad Oeyhausen untuk tanggal 19, kota di Nordrhein-Westfalen yang dekat dengan perbatasan Niedersachsen.
      Selang beberapa hari, saya mendapat surat dari Träger FSJ lain di Göttingen, kota bersejarah tetangga kota Hannover. Lewat surat itu, mereka mengundang saya untuk wawancara dan menentukan tempat FSJ mana yang cocok pada tanggal 16. Cocok, bukan? Jadi 16 Mei pagi saya berangkat dari Altena ke Göttingen dengan rute:
      Altena-Hagen-Hannover-Göttingen
Siang hari saya sampai di Göttingen dan mulailah menerka-nerka peta untuk mencari lokasi wawancara. Setelah tanya sana sini, jalan bolak-balik, sampailah saya di gang kecil tempat gedung wawancara tersebut.
      Setelah wawancara (hasil: mereka tidak menyediakan tempat tinggal buat saya dan harga kamar di Göttingen cukup miris untuk kantong saya), saya kembali ke Hannover dan menginap di sana hingga tanggal 19 pagi. (Sayangnya, karena perjalanan ini saya melewati perayaan ulangtahun Oma yang jatuh pada tanggal 18).
       Pagi tanggal 19 saya berangkat dari Hannover menuju Bad Oeynhausen untuk janji temu-kenal dengan sang calon Arbeitgeber. Perjalanan dilanjutkan dengan rute Bad Oeynhausen-Dortmund-Hagen-Altena. Oke, semua berjalan lancar. Namun, setelah pulang saya mulai muntah-muntah dan berakhir di dokter. Ternyata virus, entah dari serbuk musim semi atau salah makan. Untungnya, di sini saya diberikan asuransi kesehatan (harus) oleh Gasteltern saya, maka dari itu saya hanya perlu membayar obatnya saja (15€, cukup sakit saat membayar, hahaha)
      Dua puluh empat Mei saya mengikuti tes Zertifikat Deutsch: Deutsch Abschlussstufe (untuk itu saya sudah mendaftar -juga di test kemampuan dan diberi persiapan- sebelum berangkat ke Göttingen dan membayar 115€). Setelah berkutat dengan buku seminggu sambil ditemani muntah-muntah, akhirnya tanggal 24 tiba. Singkatnya, semua berjalan aman dan lancar (kecuali saat saya perlu berlari ke tengah kota untuk fotokopi passport). Pulangnya, saya diajak Gastmutter saya menonton konser di Barendorf, Iserlohn.
      Beberapa hari kemudian, teman Gastmutter saya datang dan di hari yang sama mereka mendapat kabar bahwa salah satu keluarga mereka, yang memutuskan backpacker-an sendiri di negara sekitar Jerman, kehilangan satu ransel berisi barang beharga (passport, kamera, kartu bank, dst) di Brüssel, Belgia. Esoknya, saya diajak menjemput Ibu yang kehilangan ranselnya ini di KJRI Brüssel.
      Di KJRI Brüssel (jarak tempuh dengan mobil 5 jam pp), Ibu ini diberi passport pengganti dan dinasehati jika ingin melanjutkan perjalanan, bawa serta seorang yang juga berpaspor hijau. Akhirnya saya memutuskan untuk menemani si Ibu pergi ke Belanda keesokan harinya. Di Belanda, kami mengunjungi kota Apeldoorn, Amsterdam, Zaanse Schans, Vollendam, dan Madurodam dalam kurun waktu 3 hari.

Tiket menuju Apeldoorn, Belanda: 40,20€ seorang. Namun pada saat kembali ke Jerman, 61€ seorang dan transit di kota Hannover.

Amsterdam Centraal, musim semi 2014. 

Zaanse Schans, musim semi 2014: Terkenal akan kumpulan kincir angin asli sejak dahulu. Kincir angin ini dulunya digunakan untuk mengepres tanaman tertentu untuk diambil minyaknya, namun sekarang minyak tersebut sudah dilarang jual.

Madurodam, musim semi 2014: Surganya anak-anak.

      Juni
      Seminggu setelah kepulangan dari Belanda, saya diajak Gastvater saya untuk menonton konser musik Boogie dengan piano (das war echt super!) di Haus Opherdicke, lokasi tempat tinggal Großeltern saya.
 
Konser Boogie di Haus Opherdicke, tiket 14€.

      Selang tiga hari kemudian, saya diajak kembali mengunjungi Großeltern saya, kali ini dalam rangka ulang tahun Opa. Kali ini Opa tidak menyiapkan makan siang, hanya kue-kue sambil minum kopi (khusus saya: teh). Setelah santai dan cerita sana sini, kami bersama-sama pergi ke restoran Jerman yang dikunjungi Gastvater saya terakhir kali 20 tahun lalu. Restorannya terletak di dalam hutan, dibangun sedemikian rupa hingga menyatu dengan alam, dan di sana kami disuguhi pemandangan yang luar biasa (sayang, saya lupa foto :D).
      Akhir bulan, ada acara penting lagi yang diadakan kota Altena; peringatan Jugendherberge. Untuk itu, Gastsohn saya yang seorang penyanyi, ikut mengisi acara dan yang pasti saya ikut hadir, hehe Sayang, cuaca sedikit tidak menguntungkan hari itu.
   
Jubiläum Jugendherberge di musim panas 2014; sayangnya menjelang sore hujan turun deras.
   
      Setelah acara selesai, kami bersama-sama menuju rumah makan Indonesia (pemiliknya orang Indonesia) di Iserlohn. Rasanya seperti di surga! Hahaha di sana kami mengambil paket all-you-can-eat dengan harga sekitar 18€ per orang. Kami juga menerima chinesischer Glückskuchen -kue keberuntungan(?).

So ist das, was ich von meinem chinesischen Glückskuchen bekam!

      Juli
      Awal Juli saya memenuhi janji dengan dokter gigi saya, untuk melakukan professionelle Zahnreinigung. Apa itu PZ? Acara bersih-bersih gigi singkatnya; mulai dari pembersihan Zahnstein -kerak(?) gigi yang berdarah-darah dan ngilu, pembersihan sela-sela gigi dengan benang gigi, polirieren, dan fluoridieren (dua terakhir; acara pelapisan gigi dengan bahan aktif untuk melindungi gigi). Sayangnya, asuransi kesehatan saya tidak membayar untuk itu dan dikenakanlah saya biaya sebesar 105€.
       Selang beberapa hari, saya kembali berangkat ke Hannover, untuk janji temu-kenal di salah satu calon Arbeitgeber saya (lihat di sini untuk ceritanya). Saat pulang, hasil tes Zertifikat Deutsch saya sudah sampai! Dan, zum Glück, hasilnya cukup memuaskan -tidak seperti tes A1 saya yang pas-pasan, hehe-.
      Minggu-minggu setelahnya, saya mulai mengurus pembatalan dan perjanjian kontrak lama dan baru saya. Mulai menentukan tanggal kepindahan saya dari Altena, mulai mengepak barang-barang tak terpakai (misal: baju hangat), dan mulai mencari info soal Visa. Das ist ziemlich kompliziert, fand ich ._.
   
      Agustus
      Yak, 1 Agustus pun datang, artinya Mittelalterfest dimulai! Apa itu Mittelalterfest? Semacam perayaan ala abad pertengahan, mulai dari makanannya, pakaiannya, perhiasan yang di jual, dan lain sebagainya. Untuk 3 hari ini (1-3 Agustus), pengunjung dapat merasakan bagaimana hidup pada jaman abad pertengahan.

Pemusik dadakan ala abad pertengahan.

      Pada tanggal 2 Agustus, saya mendapat kesempatan untuk ikut andil peran sebagai warga abad pertengahan. Mulai dari pakaian, makanan, tidur di tenda, tanpa listrik, dan, tentu saja, tanpa Handy. Sungguh pengalaman tak terlupakan! Saat berjalan-jalan Di Mittelaltermarkt, seorang Ibu baik hati yang tergabung dalam Castellani (pemeran abad pertengahan), membelikan saya cincin indah sebagai hadiah ulang tahun yang terlalu pagi!


Mittelalterfest 2014, musim panas 2014.

      Selain itu, juga ada Orientalmarkt, di mana dijual juga makanan/benda khas Oriental-nya abad pertengahan.


Orientalmarkt 2014, musim panas 2014: Duduk manis di pinggir sungai Lenne dan ditemani kue manis dan teh ala oriental.

      Dua Agustus malam pukul 23:45 saya pulang berjalan kaki dari kastil Altena menuju rumah saya. Sebelum pulang, Ibu baik hati tersebut mengajari saya bagaimana melawan pria-pria nakal di jalan, seandainya ada. Lewat acara ini, saya juga mengenal banyak teman baru (Oi alle, alles Gute bei Euch!) :D

Pemandangan malam 1 Agustus 2014.

      Dan kini saatnya memusingkan pembuatan Visa FSJ, waktu tak banyak lagi, tinggal 3 minggu tersisa. Minggu depan saya sudah membuat janji di Gesundheitsamt Iserlohn, untuk melakukan untuk pengecekan seminar kesehatan yang diperlukan Arbeitgeber saya. Biaya yang dibutuhkan 25€! Oke, akun bank saya mulai menangis, haha
      Besok, saya dititahkan Gastvater saya untuk melakukan hal penting di pusat kota dan berencana membuat janji untuk pembuatan Visa FSJ. Semoga berjalan dengan lancar!

No comments:

Post a Comment