Thursday, March 20, 2014

Hal-hal di Jerman

Kali ini saya tulis beberapa hal yang mungkin saja perlu kamu ketahui soal kehidupan di Jerman.

1. Nama
      Di Jerman kamu akan dipanggil dengan nama keluarga atau nama paling belakang. Bagi perempuan Frau... dan laki-laki Herr.... Misalnya namamu Indah Sari, maka kamu akan dipanggil Frau Sari -formalnya-. Namun ini akan menjadi sedikit rumit bagi kamu yang mempunyai nama tunggal, artinya kamu tidak ada nama belakang atau nama keluarga. Misalnya Yuliana, maka kamu harus memutuskan, memecah namamu menjadi Yuli Ana (Frau Ana) atau Yuliana Yuliana (Frau Yuliana). Kamu tidak bisa mengosongkan kolom Vorname (nama depan) atau Nachname (nama belakang).

2. Kata: Terima kasih (Danke/ Danke schön)
      Kata ini akan kamu sering dengar di Jerman. Tidak hanya dari orang yang tidak kamu kenal, bahkan sesama anggota keluarga pun tidak segan-segan mengatakan kata ini.

3. Kata: Guten Tag!
      Na ja, kata ini juga perlu diucapkan kepada siapapun yang kamu temui, baik kenal maupun tidak kenal. Biasanya kata ini diungkapkan setelah kamu dan orang yang temui bertatap mata, atau kalaupun orang itu tidak menatap kamu, tidak ada salahnya, kan, bertegur sapa. ;) Selain kepada orang yang kamu temui di jalan, saat kamu berbelanja pun di kasir kamu akan ditegur seperti ini. Dan jika di akhir pekan, kamu akan diucapkan 'selamat berakhir pekan!'.

4. Softlens
      Ada pemakai softlens di sini? *tunjuk tangan* Ya, saya salah satunya. Di Jerman, harga softlens berwarna dan bermotif relatif mahal dan dijual tidak sepasang, melainkan satu per satu, sekitar 25€ per pcs dengan pemakaian per bulan. Sedangkan yang transparan hanya 5€ per pcs dengan pemakaian per bulan. Untuk jangkauan minus, disediakan hanya dari -1,00. Biasanya produk ini bisa dibeli di DM (toko khusus kosmetik yang tersebar di seluruh wilayah Jerman). Untuk air bilas, per botolnya sekitar 10€. Selain untuk pemakaian per bulan, juga disediakan pemakaian per hari, dengan harga 5€ untuk 4 pasang.

5. Pelembab
      Cuaca dan kelembaban Jerman sangat berbeda dengan di Indonesia. Jika di Indonesia indeks kelembaban bisa mencapai 99-100, maka di Jerman hanya 50-60 -dan terkadang menyentuh angka 40-. Jadi tidak hanya dingin, juga kering. Maka kamu butuh pelembab, kan? Jangan takut, di sini banyak dijual bermacam-macam pelembab, dari muka, badan, dan tangan. Kamu bisa membeli pelembab ini di toko kosmetik DM. Untuk pengenalan, ada satu merk keluaran DM, yaitu Balea. Kualitasnya sama dengan Nivea atau Dove atau Pantene yang sudah kita kenal di Indonesia. Hanya saja, perbedaan harganya cukup signifikan. Jika mau di bandingkan, satu wadah (250ml) krim pelembab badan Balea dijual sekitar 1,5€ sedangkan Nivea dengan ukuran yang sama dijual sekitar 3,2€. Namun keputusan tetap di tangan kamu, hehe...

6. Halalkah?
      Bagi kamu yang Muslim, hal ini sangat perlu diperhatikan saat kamu membeli makanan. Mayoritas makanan Jerman tidak ada lambang Halal, maka alternatifnya kamu bisa berbelanja di toko Turki atau Asia (sambil tetap memperhatikan ada tidaknya lambang tersebut dan komposisi makanannya). Jujur, setelah beberapa bulan di Jerman, saya belum pernah melihat produk Jerman berlambangkan Halal dan satu-satunya produk berlambangkan Halal adalah Indomie yang dibeli di toko Asia.

7. Kehidupan pribadi
      Di sini, sangat tidak sopan jika kamu bertemu orang yang baru saja kamu kenal dan bertanya umur dan hal-hal pribadi lainnya. Mereka akan berpikir, 'siapa kamu?'. Selain itu, juga tidak baik memberikan nomor ponsel orang lain ke orang ke tiga (selain kamu dan pemilik nomor ponsel). Selain nomor ponsel, juga perlu diperhatikan saat kamu mengunggah foto ke jejaring sosial yang berisi foto teman atau kenalan kamu, apakah mereka setuju foto mereka (walaupun mukamu juga ada) diunggah melalui akunmu. Jika mereka yang tidak setuju dan kamu tetap mengunggah foto itu, maka mereka bisa melaporkanmu ke polisi.

8. Mau nyeberang? Jangan lupa tekan ini!
     Di Jerman, keamanan pejalan kaki sangat didahulukan. Jika kamu melihat zebra cross, maka kamu bisa dengan santai berjalan melewatinya dan mobil yang akan lewat akan berbaik hati menunggu kamu. Tapi jika kamu melihat penyeberangan tanpa zebra cross, maka hal yang kamu harus perhatikan adalah letak tombol 'aku mau nyeberang' nya Jerman. Kamu bisa menemukan tombol ini di tiang lampu merah tempat kamu mau menyeberang. Jika kamu sudah menemukan tombol ini, segera tekan dan tugas selanjutnya: menunggu lampu pejalan kaki berubah menjadi hijau. Jika kamu tidak menekan tombol ini, maka lampu pejalan kaki akan terus berwarna merah dan kamu tidak boleh menyeberang.

Ini salah satu contoh tempat penyeberangan tanpa zebra cross. Kamu bisa lihat, kan, bagian kuning di tiang lampu merah? Itu tempat tombolnya ^^
Cr image: google bilder

9. Air mineral
      Air keran di Jerman bisa langsung diminum, tanpa perlu disaring atau dimasak terlebih dahulu. Karena air biasa sudah terlalu mainstream dan bisa kamu dapatkan lewat keran, maka dijuallah air mineral yang bersoda. Airnya tidak berasa dan bersoda, saya pribadi lebih suka air keran hehe..

10. Sepatu rumah: perlukah?
      Saat seseorang bertamu di rumahmu, normalnya mereka akan bertanya 'adakah sendal/sepatu rumah?'. Atau ada juga yang tanpa basa basi tetap memakai sepatu di dalam rumah. Hal ini untuk menghormati sang tuan rumah dengan tidak membiarkan bau yang tidak diinginkan tercium, hehe...

Thursday, March 13, 2014

Aupair: yang harus dilakukan setelah di Jerman

      Setelah berjam-jam terbang menuju Jerman, ada beberapa hal penting yang kamu perhatikan dan harus kamu lakukan di sana. Berikut penjelasannya

1. Lapor dan daftar diri
      Kamu diberi waktu 3 hari oleh pemerintah Jerman, terhitung sejak kamu menijak Jerman, untuk melapor dan mendaftarkan diri di kantor kota tempat kamu tinggal. Biasanya Gastfamilie akan menemani kamu ke sana. Untuk ini kamu tidak dikenakan biaya dan hanya membutuhkan Passport berisi visa Au-pairmu. Di hari yang sama saat kamu melapor, kamu akan menerima selembar surat yang menyatakan bahwa kamu telah mendaftarkan diri di kota tersebut.

2. Daftar diri di Ausländerbehörde
     Tanyakan pada Gastfamiliemu, apakah mereka sudah membuat Termin/ Janji untukmu di Ausländerbehörde? Jika belum, maka segeralah membuat janji dengan Ausländerbehörde yang membawahi kota tempat kamu tinggal. Jika sudah membuat janji, kamu akan menerima surat dari mereka yang menyatakan nomor janji dan persyaratan yang kamu butuhkan, seperti formulir pendaftaran, foto terbaru, Passport, dan fotokopi kontrak Au-pair. Kamu akan diminta membayar 100€ untuk pendaftaran diri ini. Beberapa minggu kemudian, kamu akan menerima surat bahwa dokumen kamu telah selesai. Dokumen tersebut meliputi satu surat yang menyatakan kamu legal di Jerman sebagai Au-pair dan satu kartu tanda diri (seperti KTP) di Jerman.
      Perhatian: di visamu tertulis lama berlakunya visa tersebut 3 bulan, usahakan dokumen dari Ausländerbehörde tersebut jadi sebelum tenggat 3 bulan visamu habis. Jika dokumenmu jadi lebih dari tenggat visamu, maka kamu dianggap ilegal di Jerman dan berhati-hatilah terhadap polisi. Jika kamu ketahuan ilegal, maka kamu akan langsung dideportasi. *pengalaman... hehe*

3. Daftar ke tempat kursus bahasa
      Ya, kamu berhak untuk mengikuti kursus bahasa Jerman selama Au-pair ini. Sebenarnya akan lebih baik jika kamu sudah mencari tahu atau bahkan mendaftar di sebuah kursus bahasa di Jerman sebelum kamu berangkat. Jangan sampai ketinggalan pendaftaran dan tes kualifikasi bahasamu. Biaya kursus bahasa ini ditanggung berdua, kamu dan Gastfamiliemu (hanya membayar 50€ per bulannya) atau bisa dikomunikasikan dan ditanggung penuh (lebih baik pada saat pembuatan kontrak Au-pair).

4. Mencoba transportasi Jerman
      Ini sangat penting, terutama bagi kamu yang perlu pergi dan pulang dari tempat kursus bahasa sendiri yang letaknya agak jauh dari rumah, bahkan kotamu. Kamu bisa naik bus maupun Bahn/ kereta listrik, baik dalam maupun antar kota. Informasi penting dan tahapan lebih lanjut baca di sini. Terdapat bermacam-macam tiket bus atau Bahn, mulai dari tiket satu kali jalan, dua kali jalan, empat kali jalan, dan tiket bulanan, bahkan ada tiket khusus bagi kamu yang hanya berlibur di kota yang kamu tuju. Dari sekian banyak tiket, saya menggunakan Fun-Ticket. Apa itu Fun-Ticket? Tiket khusus yang diperuntukkan remaja usia di bawah 20 tahun dengan rute atau luas jarak tempuh tertentu sesuai harga, dan hanya berlaku pada Nachmittag/ setelah tengah hari. Misalnya, saya membeli Fun-Ticket dengan jenis harga 16,80€ (per bulan) sampai region 9 dan berlaku pada bus, Bahn, bahkan taksi jika bus dan Bahn tidak beroperasi. Berikut contoh tarifnya (setelah klik link, pilih dan klik "GO!" pada Preistabelle).

5. Buka akun Bank
      Ini hanya pilihan dan tidak harus dilakukan, namun mungkin perlu dilakukan. Mengapa perlu? Kamu akan mendapat uang saku tiap bulannya, maka kamu juga perlu tempat untuk menyimpannya, kan? Bila kamu tidak merasa aman menyimpan uang sakumu di rumah, maka kamu perlu akun bank. Sebelum mendaftarkan diri dan membuka akun bank, ada baiknya mengecek terlebih dahulu biaya yang dikenakan bank kepada nasabah luar negeri seperti kita. 5-10€ per bulan termasuk bayaran yang mahal untuk sebuah akun bank. Bagi mereka orang Jerman dan pemegang visa Student, biaya per bulan ini tidak dikenakan.

Wednesday, March 12, 2014

Au-pair

      Au-pair? Ya, Au-pair, pada dasarnya program ini dibuat agar kedua pihak, yakni si Au-pair dan Gastfamilie (pihak keluarga di negara yang dituju), sama sama mendapatkan keuntungan. Au-pair dimaksudkan dapat mengenal budaya, bahasa, serta gaya hidup orang di negara yang dituju, sementara dari pihak Gastfamilie merasa terbantu atas penjagaan anak mereka dan pekerjaan rumah tangga ringan. Program ini dilaksanakan di berbagai negara, seperti Australia, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Perancis, Belanda, dan lain sebagainya. Namun kali ini Au-pair di Jerman yang akan dibahas.
      Tugas utama seorang Au-pair adalah menjadi kakak dari adik keluarga Gastfamilie. Artinya, kamu bertanggung jawab untuk menjaga 'adik kecil' kamu di keluarga tersebut. Mulai dari mengantar dan menjemput ke dan dari sekolah, memberi makanan, mengajak bermain dan belajar, dan menemani tidur. Namun tugas ini juga bergantung pada pembicaraan antara calon Au-pair dan Gastfamilienya. Ada yang setuju mengerjakan pekerjaan rumah ringan, seperti menggosok baju (baju sang adik biasanya), mencuci piring, dan acara bersih-bersih lainnya. Untuk urusan tugas, ada baiknya dibicarakan sejelas mungkin dengan calon Gastfamilie.
      Sebaliknya, kita sebagai Au-pair berhak mendapatkan waktu untuk belajar bahasa dan datang ke even-even kultur di Jerman. Sesuai peraturan Jerman yang baru, Gastfamilie akan ikut membayar 50€ kepada lembaga bahasa yang diikuti Au-pairnya. Sisanya, tergantung kesepakatan (dan pastikan kesepakatan tersebut dicantumkan pada kontrak). Di samping itu, Au-pair juga berhak mendapatkan uang saku (bukan gaji, karena Au-pair bukanlah pembantu rumah tangga) dari Gastfamilie. Normalnya 260€ per bulannya (minimum dan sudah ditentukan), namun hal ini juga tergantung kesepakatan kedua belah pihak. Biasanya kenaikan angka uang saku berdasarkan pekerjaan rumah yang diambil ataupun penambahan jam kerja, yang normalnya 30 jam seminggu dengan hari Minggu libur full.
      Bagaimana? Kamu tertarik? Jika ya, tahap selanjutnya: penuhi persyaratan menjadi Au-pair. Pertama, kamu minimal berumur 18 tahun dan maksimal 24 tahun. Kedua, kamu memiliki sertifikat bahasa Goethe Institut (dengan cara mengikuti test) dengan tingkat bahasa minimal A1. Rumornya, makin tinggi tingkat bahasa, makin cepat kamu mendapat Gastfamilie. Ketiga, kamu menyukai anak-anak, karena nantinya kamu akan berkecimpung di dunia 'adik'-mu. Keempat, memiliki kemauan besar untuk ke Jerman, karena banyak hal di sana yang mungkin saja membuat kamu memilih pulang ke Indonesia bahkan sebelum kontrak berakhir (seperti culture shock, rindu rumah, dan lain sebagainya).
Cr: http://www.nanniesabroad.co.nz/

      Kamu sudah memenuhi semua persyaratan? Maka mari maju ke tahap selanjutnya: mencari Gastfamilie. Saya pribadi menyarankan kamu mencari Gastfamilie sendiri, tidak lewat agen apapun (tidak bermasud menjelekkan agen). Karena pada dasarnya mencari Gastfamilie itu mudah dan tanpa biaya. Kamu bisa mendaftar ke www.aupair-world.net tanpa dipungut biaya sepeser pun. Setelah kamu sign in, maka mulailah menata profilmu semenarik dan sejujur mungkin. Pasang foto-fotomu yang menunjukkan betapa kamu suka anak-anak. Selanjutnya, mulailah mencari (dengan hati-hati) keluarga yang pas. Namun kerugian lewat Aupair-World ini, jika kamu memiliki masalah dengan Gastfamilie kamu (seperti tidak diberi uang saku dst), maka tidak ada yang menengahi (namun jangan takut, kamu bisa pindah Gastfamilie sendiri jika ini terjadi).
     Kamu memilih ikut agen? Oke, saya jabarkan sedikit soal agen Au-pair. Agen Au-pair tersebar di banyak daerah, mulai dari daerah di Indonesia sendiri ataupun dari Jerman. Kamu bisa mendaftar di www.au-pair-agenturen.de (mereka akan mengirim profil kamu ke 10 agen di kota lain yang dibawahinya) atau di www.au-pair-vij.org (sayangnya kamu hanya boleh mendaftar di satu kota). Kamu akan dimintai surat kesehatan dokter (menyatakan kamu bebas HIV/AIDS, TBC, dan hepatitis), surat rekomendasi (dari keluarga/teman), dan surat kepribadian diri (dari keluarga/teman). Keuntungan kamu ikut agen, ada pihak ketiga yang menengahi bila Au-pair bermasalah dan agen dapat membantu mencari Gastfamilie baru bila Au-pair putus kontrak. Sayangnya, pencarian Gastfamilie kedua akibat putus kontrak sering dinilai negatif oleh Gastfamilie lain. *kedua link agen di atas adalah agen di Jerman*
      Kamu sudah mendapat calon Gastfamilie? Bagus, kita maju ke tahap selanjutnya. Mulailah berkenalan dan bertanya pada diri sendiri 'Apa keluarga ini cocok bagi saya?'. Perhatikan kebiasaan dan hobi. Jangan lupa nyatakan agamamu (terutama Islam, karena dibutuhkan pengertian khusus dari pihak Gastfamilie soal makanan -halal tidaknya- dan jadwal Shalat), dan bersikap jujur. Jika memang klop, mulai ajukan kesepakatan jam kerja, biaya ini dan itu, akomodasi, kursus bahasa, uang saku, dan berbagai kesepakatan lainnya yang dibutuhkan. Untuk biaya penerbangan kita, ada beberapa keluarga yang mau membayarkan full, dibayarkan full atau setengah dan diganti dengan pemotongan uang saku per bulan, dan tidak mau membayarkan. Pastikan semua kesepakatan dicantumkan pada kontrak.
      Persetujuan tercapai? Oke, mari menunggu kiriman kontrak dan surat undangan dari Gastfamilie-mu. Baca seluruh pernyataan sebelum tanda tangan. Jika sudah, maka tahap selanjutnya: membuat visa Au-pair, horray!
     Pembuatan visa Au-pair dapat dilakukan hanya di Kedutaan Besar Jerman di Jakarta dan pembuat visa harus datang sendiri (tidak diwakili). Kamu diharuskan membuat Termin/ Janji dengan pihak kedutaan di www.jakarta.diplo.de (klik 'Book your appointment here' di sisi kanan). Setelah janji dibuat, print e-mail konfirmasinya dan bawa saat kamu membuat visa.
      Kamu akan memerlukan formulir pendaftaran visa (www.jakarta.diplo.de>> Ketentuan-ketentuan visa>> Informasi umum tentang visa>> Formulir visa nasional), kontrak Au-pair, surat undangan Au-pair, sertifikat bahasa Goethe Institut, fotokopi Passport (ketentuan: satu fotokopi di satu lembar, kertas tidak boleh dipotong), dan foto diri (latar putih, muka 80%, 3,4x4,5 cm, telinga terlihat). Semua data yg diperlukan rangkap dua, serta persiapkan bahasa Jerman lisanmu. Sebagai informasi tambahan, disarankan hanya membawa dokumen penting visa saja karena ada proses pengecekan saat di kedutaan. Orang yang TIDAK terlibat dalam proses pembuatan visa DILARANG masuk.
      Saat pembuatan visa, kamu akan diwawancarai oleh pihak kedutaan dengan bahasa Jerman. Selain itu, kamu juga mendapatkan surat pernyataan dari kedutaan yang harus diisi. Biaya yang harus dikeluarkan untuk pembuatan visa ini 60€ yang dikurskan rupiah pada hari itu (dibayar dengan rupiah) dan simpan bukti pembayaran. Jika sudah, maka kamu tinggal menunggu telepon dari kedutaan yang menginformasikan visa Au-pair kamu telah jadi.
      Jika visamu sudah jadi, segera bawa Passport dan bukti pembayaran visa ke kedutaan. Maksimal jam 10 pagi, kamu sudah harus menitipkan Passportmu di loket 5 kedutaan (tidak perlu membuat janji, cukup tunjukkan bukti pembayaran dan Passportmu pada satpam). Pada pukul 1 siang, proses pengambilan visa dimulai dan Tadaa! visa pun jadi. Segera cek visamu dan yakinkan tidak ada kesalahan.
      Siap berangkat ke Jerman? Ya! Segera booking pesawat setelah menerima visa. Maskapai Garuda Indonesia (yang bekerja sama dengan Etihad) yang termurah dan termudah proses pembayarannya (menurut pengalaman). Cek kapasitas bagasi dan apakah pemilik kartu kredit pembayar tiket HARUS ikut dalam penerbangan tersebut. Sebagai tambahan, sebelum kamu berangkat ke Jerman, ada baiknya mengecek cuaca (temperatur) di kota yang dituju dan sesuaikan dengan pakaianmu. Dan... Holla~ Germany, I'm coming!
     Di bandara Indonesia, kamu akan melewati meja imigrasi (pastikan kamu membawa Passport!). Di Jerman pun kamu akan membutuhkan proses pengecekan di meja imigrasi (diwawancarai seputar Au-pair). And, welcome to Germany!